Smartfren Harap WRC Bisa Hasilkan Frekuensi 5G Baru

Smartfren Harap WRC Bisa Hasilkan Frekuensi 5G Baru Merza Fachys, CEO Smartfren. (CNN Indonesia/Ervina Anggraini)
 Smartfren berharap World Radio Conference (WRC) menetapkan frekuensi baru yang bisa digunakan untuk menggelar 5GPresiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan International Telecommunication Union (ITU) bisa membantu menyelesaikan persoalan frekuensi 5G di Indonesia.

"WRC itu untuk menetapkan frekuensi yang belum ditetapkan, yang sudah ditetapkan tidak akan dibahas. Indonesia tidak ada yang kosong, jadi menunggu. Misalnya ditetapkan 40 Ghz, ketika kosong baru bisa digunakan," ujar Merza saat ditemui wartawan di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

Indonesia memiliki tiga frekuensi yang disiapkan untuk bisa menghadirkan 5G, yaitu pada 3,5GHz, 26GHz atau 28GHz. Ketiganya merupakan pilihan spektrum frekuensi untuk teknologi 5G yang sudah disepakati dunia.
Untuk 1Ghz sampai 6GHz menyediakan cakupan dan manfaat kapasitas yang baik. Termasuk spektrum 3,3 GHz sampai 3,8 GHz, spektrum diharapkan bisa dipakai untuk 5G.


Untuk jaringan di atas 6 GHz, menyediakan kecepatan jaringan tinggi yang diharapkan untuk 5G. Frekuensi ini akan berada di atas 24GHz atau 28GHz.

"5G ini untuk penggunaan yang sifatnya massive, high speed, low latency dan stabil sebab itu, harus ada kombinasi. Kombinasi low frequency untuk coverage yang luas, medium frekuensi, dan yang high frekuency untuk pemakaian yang massive," ujar Merza.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan masalah frekuensi masih terus dilihat posisi terbaik dan ideal untuk alokasi 5G. Pasalnya, 3,5 Ghz dan 26 Ghz sudah ditempati oleh satelit hingga 2024. (jnp/age)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190909095032-213-428657/smartfren-harap-wrc-bisa-hasilkan-frekuensi-5g-baru
Share:

Merger Axiata dan Telenor Resmi Batal

Merger Axiata dan Telenor Resmi Batal Ilustrasi. (Diolah dari Istockphoto/OSTILL)
Rencana merger Telenor dan Axiata resmi batal. Kedua operator tersebut telah mengumumkan rencana pembatalan merger di website resmi mereka masing-masing.

Telenor menuliskan Axiata Group Berhad dan Telenor Group telah sepakat mengakhiri diskusi aset telekomunikasi dan infrastruktur mereka di Asia.

"Selama empat bulan terakhir, kedua pihak telah mengerjakan uji tuntas dan penyelesaian perjanjian transaksi yang harus diselesaikan dalam kuartal ketiga 2019. Karena beberapa kompleksitas yang terlibat dalam Proposed Transaction, para pihak telah sepakat untuk mengakhiri diskusi," tulis pernyataan resmi Telenor, Jumat (6/9).
Pernyataan yang serupa pun diunggah oleh Axiata dalam laman resminya. Namun, Axiata menambahkan batalnya merger ini tidak akan mempengaruhi grup dalam mencapai target 2022.


Ketua Axiata Tan Sri Ghazzali Sheikh Abdul Khalid mengatakan perusahaan mengakui dasar pemikiran strategis yang kuat dari Proposed Transaction dan sama-sama menyadari tingkat kompleksitas dari kesepakatan semacam itu yang meluas di sembilan negara dan 14 entitas utama.

"Terlepas dari sinergi yang diungkapkan dari merger, kami yakin bahwa penghentian Proposed Transaction tidak mempengaruhi grup dalam mencapai ambisi juara digital," ujarnya dalam keterangan resmi.

Sebelum resmi batal, pembahasan kedua grup perusahaan telekomunikasi ini terbilang alot. Ada beberapa kendala seperti isu minyak sawit yang mengganjal antar keduanya. (age/age)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190909063946-213-428621/merger-axiata-dan-telenor-resmi-batal
Share:

BRTI Sebut eSIM Ubah Model Bisnis Telko

BRTI Sebut eSIM Ubah Model Bisnis Telko Ilustrasi penggunaan eSIM. (Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
 Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan embedded SIM (eSIM) bisa mengubah model bisnis yang ada.

Anggota BRTI Setyardi Widodo mengatakan dengan eSIM bisa saja operator dalam negeri menjual layanan di luar negeri. Begitu juga sebaliknya, operator luar negeri bisa menjual layannya di dalam negeri.

"Akan tetapi kan bisa jadi operator luar negeri masuk Indonesia, sebaliknya tapi kita belum menentukan hal-hal yang terkait itu karena kita baru mencermati saja," ujar Setyardi saat ditemui media di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).



Oleh karena itu, Setyardi mengatakan eSIM tak hanya mengubah penggunaan kartu SIM fisik. Akan tetapi eSIM juga mengubah banyak hal dalam industri telekomunikasi.

"Perubahan model bisnis nantinya, ini kan membawa kemungkinan banyak perubahan model bisnis, dalam kasus ini mungkin hanya menggantikan kartu SIM saja," ujarnya.

Perubahan bisnis juga diamini oleh Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys. Ia berandai-andai Smartfren bisa menjual layanan telekomunikasi di New York.

"Orang sana tinggal buka website Smartfren beli nomor. Ada QR code di layar, kemudian bisa jadi pelanggan. Pertanyaannya mereka bagaimana registrasinya karena tidak punya NIK dan KK, diizinkan atau tidak," ujarnya.

Merza mengatakan banyak skenario yang ditawarkan karena fleksibilitas yang ditawarkan oleh eSIM. Oleh karena itu, ia mengatakan dibutuhkan regulasi untuk mengatur perubahan model bisnis eSIM.

"Banyak skenario yang mungkin terjadi eSIM. Bukan eSIM yang diatur. Tapi turunan berikutnya dari  bisnis model yang akan berubah," katanya.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190906231028-213-428315/brti-sebut-esim-ubah-model-bisnis-telko
Share:

Sambut 5G, Smartfren Terbuka untuk Terapkan Network Sharing

Sambut 5G, Smartfren Terbuka untuk Terapkan Network Sharing Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
 Smartfren mengatakan terbuka dengan konsep network sharing antar operator seluler untuk menerapkan jaringan 5G di Indonesia. Jaringan 5G disebut membutuhkan spektrum yang tinggi.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys mengatakan keterbukaan ini dibutuhkan demi mengejar efisiensi untuk membangun jaringan 5G di Indonesia.

"Kalau sharing itu demi efisiensi ya , siapa yang tidak tidak mau efisien.  Tujuannya optimalkan kemampuan nasional agar tidak boros," ujar Merza saat ditemui wartawan di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).



Selain itu, Merza mengatakan network sharing juga bisa menekan impor perangkat base transceiver station (BTS). Bagi operator dengan jumlah pengguna yang sedikit di suatu daerah, network sharing bisa dilakukan untuk menyediakan jaringan di daerah tersebut.

Sayang kalau di area yang kecil ada 5 jaringan yang sifatnya sama. Padahal sebagian besar barangnya impor semua, devisa nasional diboroskan hanya untuk beli sesuatu yang duplikasi," ujar Merza.

Lebih lanjut Merza mengatakan dengan konsep tersebut, operator tak perlu membangun infrastruktur jaringan dari nol dengan investasi yang besar. Sehingga, operator bisa mengalokasikan investasi ke hal lain.

"Kalau areanya tidak banyak penduduk atau kurang penggunanya, bisa satu satu jaringan. Investasi yang lainnya di tempat yang lain," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengungkap untuk 5G network sharing bisa menjadi pertimbangan untuk menghadapi era 5G.

"Untuk infrastruktur 5G, network sharing harus dipertimbangkan," ujarnya, Kamis (5/9).

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190906182503-213-428262/sambut-5g-smartfren-terbuka-untuk-terapkan-network-sharing
Share:

Opsel Mulai 5G, Network Sharing Jadi Opsi Kebutuhan Spektrum

Opsel Mulai 5G, Network Sharing Jadi Opsi Kebutuhan Spektrum Direktur teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menghadapi era 5Gnetwork sharing dinilai menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan bagi para operator seluler. Pasalnya, kebutuhan spektrum akan melonjak tinggi.

Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengungkap untuk 5G network sharing bisa menjadi pertimbangan.

"Untuk infrastruktur 5G, network sharing harus diconsider (dipertimbangkan)," ujarnya, Kamis (5/9).


Sejalan dengan hal tersebut, Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menegaskan perseroan tidak akan meluncurkan 5G pada tahun depan.


"Kami tidak akan meluncurkan 5G tahun depan. Mungkin dua hingga tiga tahun ke depan," tegasnya.

Namun, Dian mengakui perseroan telah menyiapkan kebutuhan 5G seperti fiberisasi. Saat ini, XL Axiata telah melakukan fiberisasi pada 30 persen jaringan dan mencakup semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok.

Kota atau area-area tersebut memang sudah memerlukan jaringan fiber karena mengalami pertumbuhan data yang signifikan.

Persentase ini ditargetkan naik menjadi 50 persen pada akhir 2019 dan 70 persen pada 2020. Dengan fiberisasi tersebut, bandwidth yang dapat 'dibawa' jauh lebih lancar sehingga pengalaman pengguna data pun bisa meningkat.

Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas jaringan transport hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber.

Berdasarkan trend kenaikan trafik data XL Axiata dalam dua tahun terakhir, kenaikan di Jawa sudah lebih dari 5x lipat dan di wilayah luar Jawa rata-rata 3x lipat.

Sementara itu, terkait aturan network sharing, hingga saat ini regulator masih membahas aturan tersebut. Pembahasan yang sudah dilakukan lebih dari empat tahun ini belum mencapai titik terang karena masih banyak pertimbangan baik dari regulator maupun opsel. (age/age)

Sumber:  https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190906075358-213-428024/opsel-mulai-5g-network-sharing-jadi-opsi-kebutuhan-spektrum
Share:

Usai Ubah Arsitektur Jaringan, XL Akan Lepas 4.500 Menara

Usai Ubah Arsitektur Jaringan, XL Akan Lepas 4.500 Menara Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)
 XL Axiata mulai mempersiapkan pelepasan menara sebanyak 4.500 pasca perubahan arsitektur jaringan. Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkap sedang mempersiapkan tender untuk pelepasan 4.500 menara tersebut.

"Kami masih melihat situasi pasar untuk melepas menara," ujar Dian, Kamis (5/9).

Dian menjelaskan awalnya tak ada rencana untuk melepas menara strategis. Namun, perubahan arsitektur jaringan XL membuat menara tersebut bisa dilepas.
"Saat ini perubahan arsitektur jaringan membuat jaringan terdistribusi," paparnya.


Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin mengungkap belum menentukan waktu kapan untuk menggelar tender pelepasan menara tersebut. Selain itu, Adlan pun belum mengetahui jumlah pasti menara yang akan dilepas.

"Jika bisa terjual semua, ya kami jual semua. Bisa tahun ini, tapi tinggal tersisa tiga bulan. Jadi bisa juga tahun depan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Ini bukan kali pertama XL menjual menara miliknya. Pada 2014 silam, XL menjual sebanyak 3.500 menara senilai Rp5,6 triliun kepada Solusi Tunas Pratama. Setelah itu, pada 2016, perseroan melepas 2.500 menara senilai Rp3,5 triliun kepada Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). (age/age)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190906071212-213-428015/usai-ubah-arsitektur-jaringan-xl-akan-lepas-4500-menara
Share:

Edukasi Soal Blockchain Masih Minim di Indonesia

Teknologi blockchain dan crypto asset (cryptocurrency) marak dibicarakan lima tahun belakangan ini. Namun, edukasi tentang teknologi tersebut masih minim di Indonesia.

Cryptocurrency asli karya anak bangsa, Royal Token, hadir menjadi bagian dari ekosistem blockchain di Tanah Air dalam bidang edukasi yang akan membantu mencerdaskan generasi milenial untuk menghadapi persaingan global.

CEO Royal Token Tri Ratna Fauziah mengatakan dengan strategi edukasi, crypto asset akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.
    "Royal Token hadir dengan tujuan edukasi dan membangun komunitas di dunia blockchain, dan crypto asset (cryptocurrency) sendiri masih tergolong asing di indonesia," ujar Ratna dalam keterangannya, Kamis (26/9/2019).

    Ia berharap dengan hadirnya Royal Token dan ekosistemnya akan menambah minat masyarakat luas untuk belajar dengan mudah dan mencerdaskan generasi yang akan datang, untuk menyambut persaingan global dan dunia digital yang tak bisa terhindarkan.

    Share:

    Samsung Rilis Galaxy A20s Usung Tiga Kamera, Harganya Rp 2,7 jutaan

     Samsung meluncurkan smartphone kelas mid terbarunya yakni Galaxy A20s. Perangkat ini merupakan penerus Galaxy A20 yang dirilis sekitar enam bulan lalu.

    Galaxy A20s mengusung sejumlah peningkatan fitur dari Galaxy A20. Misalnya di sektor kameranya pada A20 dulu Samsung menyertakan kamera ganda 13MP dan 5MP ultra-wide.

    Sementara di Galaxy A20s, kamera diperbarui ke 13MP, 8MP ultra-wide, dan depth focus 5MP.
    Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, Irfan Rinaldi mengatakan, Galaxy A20s hadir untuk mendukung generasi live yang ingin membuat konten lebih baik.

    "Galaxy A20s membawa upgrade signifikan dengan tiga kamera masing-masing 13MP dengan aperture f1.8, ultra-wide 8MP dan sebuah kamera depth focus 5MP," kata Irfan di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
      Galaxy A20s hadir dengan desain Infinity U di layar berukuran 6,5 inci. Galaxy A20s, kata Irfan, hadir dengan desain yang tipis setebal 8mm yang nyaman saat digenggam.

      Irfan mengatakan, Galaxy A20s hadir dengan tiga varian warna yakni black, green, dan red.

      Irfan menambahkan, untuk mendukung semua kegiatan generasi live seharian, Galaxy A20s memberikan baterai 4.000mAh untuk memenuhi kebutuhan live.

      Dari segi keamanan pun, Samsung membekali fitur keamanan fingerprint scanner dan juga facial recognition untuk menjaga keamanan perangkat.

      Tidak lupa, Galaxy A20s, kata Irfan juga dibekali dengan NFC untuk mendukung pembayaran digital.

      Hadir dalam Dua Varian Memori


      Irfan mengatakan, dibandingkan dengan Galaxy A20 yang hanya memiliki satu varian memori, Galaxy A20s kini punya dua opsi memori.

      Varian pertama adalah RAM 3GB dan memori internal 32GB dan varian lainnya RAM 4GB dengan memori internal 64GB.

      Keduanya, kata Irfan, masih bisa ditambah dengan memori microSD hingga 512GB.
      Galaxy A20s diperkuat dengan prosesor Snapdragon 450 yang mendukung kinerjanya, termasuk untuk main gim seperti Free Fire.

      Harga


      Galaxy A20s varian RAM 3GB dan memori internal 32GB dibanderol Rp 2.499.000 dan penawaran spesial Rp 2.399.000 saat flash sale.

      Sementara, Galaxy A20s varian RAM 4GB dan memori internal 64GB dibanderol mulai Rp 2.799.000 dan penawaran Rp 2.649.000 saat flash sale.

      Flash sale Galaxy A20s sendiri dilakukan mulai hari ini 26 September hingga 28 September 2019 di berbagai online shop yang bekerja sama dengan Samsung.

      Share:

      Top 3 Tekno: #AyoSemuaBergerak Jadi Trending Topic di Twitter

       Usai aksi mahasiswa yang melakukan demonstrasi di depan gedung, Selasa (24/9/2019), tagar #AyoSemuaBergerak menjadi trending topic Twitter.

      Video yang merangkum deretan twit warganet dengan #AyoSemuaBergerak, menjadi sorotan pembaca Tekno Liputan6.com, Rabu (25/9/2019).

      Berita lain yang juga menjadi sorotan, termasuk smart TV teranyar Xiaomi bakal dukung resolusi layar 8K, dan operator seluler keberatan ikut investasi pengadaan sistem validasi IMEI.
        Tanpa panjang lebar, simak berita selengkapnya:
        1. VIDEO: Tagar #AyoSemuaBergerak Trending di Medsos

        Usai demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR, Selasa (24/9), kini beredar tagar #AyoSemuaBergerak di media sosial. Tagar ini langsung menjadi trending topic di media sosial.

        2. Smart TV Anyar Xiaomi Dukung Resolusi 8K, Berapa Harganya?


        Xiaomi baru saja mengumumkan berbagai perangkat terbarunya di acara yang digelar pada Selasa (24/9/2019) kemarin.

        Selain mengumumkan Mi 9 Pro 5G dan Mi Mix Alpha, Xiaomi juga secara resmi mengumumkan seri smart TV terbaru yang diberi nama Mi TV Pro.

        Adapun Mi TV Pro bakal dijual dalam tiga varian berdasarkan ukuran layarnya, seperti 43 inci, 55 inci, dan 65 inci.

        3. Operator Seluler Keberatan Ikut Investasi Pengadaan Sistem Validasi IMEI

        Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) mendukung penuh regulasi mengenai International Mobile Equipment Identity (IMEI) untuk memberantas ponsel BM di Indonesia.

        Namun, mereka keberatan jika harus mengeluarkan investasi untuk pengadaan sistem Equipment Identity Register (EIR) dalam proses validasi IMEI.

        Sikap keberatan operator tersebut disampaikan oleh ATSI sebagai salah satu dari 10 masukan soal regulasi IMEI, yang telah disampaikan secara resmi kepada Kemkominfo pada 12 September lalu.

        Share:

        Recent Posts